kemarilah.... duduk disampingku... kita hagatkan dinginnya rembulan dalam ruang hampa ini... Mengapa? masih saja kau hiraukan senyum bengis cermin tua itu? Sudah, kursi goyang bertajuk mistis itu, hanya menggoda, jangan terganggu pula, dengan jeritan histeris gramofon, mereka sudah tak kuasa mengangkat suasana, baiknya, kita tarik kembali senyum manismu. Selimut bergaris kamar mayat itu, akan menjadi saksi kita. Suuuttt... pelan-pelan saja, derap langkah mu terlalu kencang, bisa-bisa, kotak musik itu berbunyi. Dan jika berbunyi, anjing holder didepan rumah akan menggigit pantatmu karena kamu akan dikira pencuri cawan yang hilang saat kliwon lalu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar